TIME

Sabtu, 21 September 2013

SANDIWARA RADIO MAHKOTA MAYANGKARA



Mahkota Mayangkara, cerita ini merupakan lanjutan dari Tutur Tinular.
Kisah berlangsung pada zaman pemerintahan Prabu Jayanegara atau Kalagemet Raja Majapahit yang ke 2.

Mahkota Mayangkara sendiri berasal dari kata "Mahkota", "Mayang" dan "Angkara". Secara harfiah "Mahkota" berarti hiasan kepala atau songkok kebesaran Raja, sedangkan "Mayang" diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti semu, kemudian "Angkara" yang berarti Kebengisan atau kekejaman.

Memang banyak sekali intrik-intrik politik dan perebutan kekuasaan dalam serial Mahkota Mayangkara ini, yang mana puncaknya adalah  pemberontakan Ra Kuti yang berhasil ditumpas oleh Gajah Mada.

Sandiwara radio ini pertama kali mulai disiarkan pada 1 Januari 1990 dan dipancarluaskan lebih dari 512 stasiun radio di seluruh Indonesia, yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia PRSSNI.

Untuk mengingatkan kembali akan masa jaya Sandiwara Radio Mahkota Mayangkara ini, atau bagi teman-teman yang punya kenangan tersendiri dengan Sandiwara Radio ini, teman-teman bisa menikmatinya kembali disini...silahkan.

Dan bagi teman-teman yang ingin berinteraksi, berbagi info, file, informasi dll dengan sesama pecinta Sandiwara Radio Mahkota Mayangkara ini dan juga sandiwara radio yang lain, silahkan kunjungi dan bergabung di:
Fan Page PECINTA SANDIWARA RADIO (PSR)
https://www.facebook.com/groups/260268474070442/
Fan Page SANDIWARA RADIO COMMUNITY
https://www.facebook.com/groups/sandiwarararadiocommunity/

Semua file-file sandiwara radio yang ada disini saya dapatkan dari berbagai sumber, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu (semoga Tuhan membalas kebaikan mereka, Aamiin), kemudian saya kumpulkan kembali untuk lebih memudahkan teman-teman pecinta sandiwara radio menikmatinya.

Selamat bernostalgia..salam hangat.


MAHKOTA MAYANGKARA [EPISODE] 01 Langit Yang Cerah

SERI_001-002
SERI_003-004
SERI_005-006
SERI_007-008
SERI_009-010
SERI_011-012
SERI_013-014
SERI_015-016
SERI_017-018
SERI_019-020
SERI_021-022
SERI_023-024
SERI_025-026
SERI_027-028
SERI_029-030

Selasa, 08 Januari 2013

Album Komik Deni Manusia Ikan





Deni Manusia Ikan (judul asli: Fishboy: Denizen of the Deep) adalah komik hitam putih yang diterbitkan pertama kali di buku Buster antara 1968 dan 1975, ditulis oleh Scott Goodall dan digambar oleh John Stokes dan lain-lain. Tokoh utamanya adalah seorang anak laki-laki yang terdampar di sebuah pulau dan belajar untuk bernapas di bawah air dan berbicara dengan makhluk-makhluk air. Ia juga memiliki insang dan tangan kaki berselaput sehingga dapat berenang dengan cepat. Tujuan hidupnya adalah mencari orangtuanya dan membantu orang yang kesusahan.

Di Indonesia, komik ini diterbitkan pertama kali sebagai komik berseri di majalah anak-anak Bobo, kemudian diterbitkan sebagai buku komik oleh Gramedia.






Nah, disini saya akan berbagi salah satu komik favorit saya ini, lengkap dari album 1 sampai 16 (Tamat). Selamat membaca dan semoga bermanfaat

Deni Manusia Ikan - Album 01
Deni Manusia Ikan - Album 02
Deni Manusia Ikan - Album 03
Deni Manusia Ikan - Album 04
Deni Manusia Ikan - Album 05
Deni Manusia Ikan - Album 06
Deni Manusia Ikan - Album 07
Deni Manusia Ikan - Album 08
Deni Manusia Ikan - Album 09
Deni Manusia Ikan - Album 10
Deni Manusia Ikan - Album 11
Deni Manusia Ikan - Album 12
Deni Manusia Ikan - Album 13
Deni Manusia Ikan - Album 14
Deni Manusia Ikan - Album 15
Deni Manusia Ikan - Album 16 TAMAT
Software untuk membaca E-Book ini (WinDjView)

Jumat, 04 Januari 2013

Sisi Lain Rhoma Irama "si Raja Dangdut"


Siapa di Indonesia yang tidak kenal Raden Haji Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946)? Semua pasti mengenalnya sebagai musisi dangdut handal yang berjuluk "Raja Dangdut"

Memang bila kita mendengar namanya, maka yang langsung terbayang adalah musik dangdut yang diusungnya bersama grup legendarisnya Soneta. Rhoma Irama memang sudah sangat identik dengan musik dangdut.

Tapi mungkin sedikit yang tahu, bahwa selain musik dangdut, Rhoma Irama juga pernah membawakan lagu-lagu dengan genre yang berbeda dari musik dangdut. Kalau tidak percaya atau penasaran, coba simak lagu-lagunya di bawah ini...


Kawih Sunda - Duet Oma Irama & Titim Fatimah

1. Poho Ka Balik
2. Djadjaka Mangkat Birahi
3. Milih Milih Rabi
4. Odading
5. Sekar Tjatur
6. Peujeum Bandung
7. Murag Bulu Betis
8. Utjing-Utjingan

===========================================

Oma Irama - Irama Pop Remaja

1. Bulan
2. Cinta Buta
3. Hari Ini Tiada Cinta
4. Jangan Membisu
5. Keroncong Melayu
6. Luka Derita
7. Mengapa
8. Naviri Cinta
9. Panorama
10. Tidak Sepertimu
===========================================

Rhoma Irama - Pop Indonesia vol. 1

1. Remaja
2. Naviri
3. Bulan
4. Luka Derita
5. Mengapa Membisu
6. Sepi
7. Saling Percaya
8. Panorama
9. Mengapa

CERITA ANAK SUPER HERO


Selain cerita anak yang bernuansa dongeng tradisional, ada juga yang bertemakan Super Hero.
Berikut ini ada beberapa cerita Super Hero, yang mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menghibur teman-teman semua..

God Sigma Vol.1 - Side A
God Sigma Vol.1 - Side B
Goggle V Live At Istora Senayan
Voltus V Vol.1 - Side A
Voltus V Vol.1 - Side B
Babylon Tower II Iklan Misterius_bagian 1
Babylon Tower II Iklan Misterius_bagian 2
Gaban - Guru Sekolah Yang Aneh
Gaban - Minyak Wangi dan Bunga Racun
Goggle V - Berlian Biru_bagian 1
Goggle V - Berlian Biru_bagian 2
Goggle V - Senjata Andalan_bagian 1
Goggle V - Senjata Andalan_bagian 2
Gordion_bagian 1
Gordion_bagian 2
Goshogun VS Voltus V_bagian 1
Goshogun VS Voltus V_bagian 2
Goshogun_bagian 1
Goshogun_bagian 2
HE-MAN - Dendam Scalator_bagian 1
HE-MAN - Dendam Scalator_bagian 2
Superman - Melawan Manusia Nuklir_bagian 1
Superman - Melawan Manusia Nuklir_bagian 2
Voltus V Vol.2_bagian 1
Voltus V Vol.2_bagian 2

Kamis, 27 Desember 2012

Warkop DKI (Dono Kasino Indro)





Kalau ditanya grup lawak apa yang paling terkenal dan legendaris di Indonesia, mungkin hampir semua orang akan menyebut Warkop DKI (Dono Kasino Indro). Ya, bisa dibilang grup ini memang cukup fenomenal dan terbilang cukup lama rentang waktu masa jayanya. Itu dikarenakan mereka memiliki visi dan warna tersendiri dalam dunia hiburan di tanah air.

Kelebihan Warkop dibandingkan grup lawak lain, adalah tingkat kesadaran intelektualitas para anggotanya. Karena sebagian besar adalah mahasiswa (yang kemudian beberapa menjadi sarjana), maka mereka sadar betul akan perlunya profesionalitas dan pengembangan diri kelompok mereka. Ini dilihat dari keseriusan mereka membentuk staf yang tugasnya membantu mereka dalam mencari bahan lawakan.

Dari semua personel Warkop, mungkin Dono lah yang paling intelek, walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang 'ndeso' itu. Dono bahkan setelah lulus kuliah menjadi asisten dosen di FISIP UI tepatnya jurusan Sosiologi. Dono juga kerap menjadi pembawa acara pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Selain melawak, mereka juga sempat berkecimpung di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI.

Warkop DKI atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta. Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.

Dalam acara itu, Rudi Badil dalam obrolan sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro yang berasal dari Purbalingga berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai atau Ansori. Kasino yang asli Gombong perannya bermacam-macam: Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang). Nanu yang asli Madiun sering berperan sebagai Poltak (Batak) sedangkan Dono sendiri hanya berperan sebagai Slamet (Jawa).

Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro.

Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright). Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.

Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000. Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan.

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ban (Rp 250.000).

Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.

Nah, untuk bernostalgia kembali dengan grup lawak legendaris ini, silahkan menikmati humor cerdas ala mereka yang bisa membuat perut terkocok-kocok..jangan lupa tertawa ya..karena "Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang!"

Warung Kopi Prambors - Cangkir Kopi Side A (1979)
Warung Kopi Prambors - Cangkir Kopi Side B (1979)
Warung Kopi Prambors - Warung Tenda (1979)
Warkop Prambors dan OM Pancaran Sinar Petromaks Side A (1979)
Warkop Prambors dan OM Pancaran Sinar Petromaks Side B (1979)
Warkop DKI - Mana Tahan (1979)
Warkop DKI - Dokter Masuk Desa Side A (1981)
Warkop DKI - Dokter Masuk Desa Side B (1981)
Warkop DKI dan Srimulat -Gerhana Asmara (1982)
Warkop DKI - Pengen Melek Hukum Side A (1983)
Warkop DKI - Pengen Melek Hukum Side B (1983)
Warkop DKI - Semua Bisa Diatur Side A (1984)
Warkop DKI - Semua Bisa Diatur Side B (1984)
Warkop DKI - Pokoknya Betul Side A (1984)
Warkop DKI - Pokoknya Betul Side B (1984)
Warkop DKI - Makin Tipis Makin Asik Side A (1987)
Warkop DKI - Makin Tipis Makin Asik Side B (1987)

Rabu, 26 Desember 2012

Topeng Betawi Setia Warga


Tak bisa dipungkiri kesenian tradisional Betawi yang paling populer hingga kini adalah lenong. Lewat banyolan yang spontan dan lebih bersifat celetukan, para pemain lenong tersebut bisa dibilang merajai panggung dan layar kaca di era 1970-an dulu. Sebagai hiburan, lenong memiliki daya tarik tersendiri. Lewat celetukan-celetukan khas Betawi, lenong mudah dipahami dan diterima hampir semua lapisan masyarakat dari suku yang berbeda-beda. Tak heran karena sifatnya yang mudah dicerna dan mampu mendobrak batas-batas suku dan agama, lenong menjadi sangat digemari.

Salah seorang pentolan lenong senior adalah H. Bokir (alm.) yang dilahirkan di Cisalak, Bogor, 25 Desember 1925. Ayah Bokir, Dji'un, juga seorang pemain topeng Betawi semasa kolonial. Hampir seluruh hidup Bokir dipersembahkan untuk kesenian topeng dan lenong Betawi. Ia sudah bermain topeng Betawi sejak usia 13 tahun. Pada mulanya ia sebagai pemain kendang sampai rebab. Kemudian ia mendirikan dan memimpin kelompok Topeng Betawi Setia Warga sejak tahun 1960-an hingga akhir hayatnya. Pada awal tahun 1970-an Setia Warga sering tampil di TVRI.

Saat mendengar namanya saja mungkin kita sudah tersenyum...Topeng Betawi Setia Warga. Beberapa Anggota nya dari Topeng ini pun sebagian besarnya mengikuti jejak H. Bokir, yaitu seperti H. Nasir, H. Mandra, Mpo Nori, Malih, dan masih banyak lagi. Sayang pada masa itu belum ada VCD jadi beberapa pertunjukan yang dimainkan oleh mereka tidak ada yang diterkam, eh salah, direkam dalam format VCD...tapi dengan mendengar suaranya saja maka kita pasti akan dibuat tertawa terbahak-bahak....

Nah, untuk bernostalgia kembali dengan lenong Topeng Betawi Setia Warga, di sini saya hadirkan kembali banyolan dan celetukan mereka teriring ucapan..'met ketawa ngakak...emang bener dah...BETAWI GAK DA MATINYE.......


Topeng Betawi Setia Warga - Bokir Jadi Bujang_bagian 1
Topeng Betawi Setia Warga - Bokir Jadi Bujang_bagian 2



Topeng Betawi Setia Warga - Gila Ronggeng_bagian 1
Topeng Betawi Setia Warga - Gila Ronggeng_bagian 2








Topeng Betawi Setia Warga - Gubuk Derita







Topeng Betawi Setia Warga - Kumpul Kebo




Topeng Betawi Setia Warga - Mabok Lagi








Topeng Betawi Setia Warga - Memble & Kece
Topeng Betawi Setia Warga - Si Jantuk








Topeng Betawi Setia Warga - Si Jantuk 2_Melet Ni Yee..